Gunung Semeru Meletus Lagi: Kolom Abu Membumbung hingga 1200 Meter
Gunung Semeru, salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada pagi hari yang cerah, pemandangan dramatis tampak di langit ketika kolom abu setinggi 1.200 meter membumbung dari kawah gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. Fenomena tersebut langsung memicu kekhawatiran warga dan pemerintah setempat, yang kini berupaya memastikan keselamatan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana.
Kronologi Letusan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan terjadi pada pukul 07.30 WIB. Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini mengeluarkan kolom abu dengan warna kelabu tebal, bergerak ke arah barat daya.
“Letusan ini cukup signifikan, tetapi masih dalam level kewaspadaan yang terpantau. Kami terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Semeru,” ujar Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Semeru, Hendra Gunawan.
PVMBG mencatat adanya gempa letusan dengan amplitudo maksimum 20 mm yang berlangsung selama beberapa menit sebelum kolom abu mulai terbentuk. Getaran ini dirasakan di sekitar wilayah lereng gunung, memicu evakuasi darurat bagi warga yang tinggal di radius zona merah.
Dampak Letusan
Letusan ini menyebabkan hujan abu tipis di beberapa desa sekitar gunung, terutama di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Warga yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan masker dan pelindung mata untuk menghindari dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan.
Selain itu, sejumlah aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, dipantau ketat. Abu vulkanik yang bercampur dengan air hujan berpotensi membentuk lahar dingin yang berbahaya bagi pemukiman dan infrastruktur di sekitarnya.
Pemerintah Kabupaten Lumajang bergerak cepat untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari letusan ini. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk mendistribusikan masker, memeriksa kondisi warga, dan mengamankan area yang berisiko tinggi.
“Fokus utama kami adalah keselamatan warga. Semua yang berada di zona berbahaya harus segera dievakuasi,” kata Kepala BPBD Lumajang, Agus Triyono.
Warga yang tinggal di dekat gunung menunjukkan beragam reaksi. Sebagian besar sudah terbiasa dengan letusan berkala Gunung Semeru, tetapi tidak sedikit yang merasa cemas akan potensi bencana lebih besar. “Kami sudah sering mengalami ini, tetapi tetap saja khawatir, terutama karena abu bisa merusak sawah kami,” ujar salah seorang warga, Siti Aminah, yang tinggal di Desa Sumberwuluh.
Peringatan dan Mitigasi
PVMBG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti semua instruksi dari pihak berwenang. Zona bahaya ditetapkan sejauh 5 kilometer dari puncak kawah, dengan rekomendasi agar tidak ada aktivitas manusia di sekitar jalur aliran lava dan sungai yang berpotensi terpapar lahar.
Pemerintah juga meningkatkan sosialisasi kepada warga terkait mitigasi bencana, seperti jalur evakuasi, penggunaan masker, dan perlindungan kesehatan dari dampak abu vulkanik.
Sejarah Aktivitas Gunung Semeru
Gunung Semeru dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Letusan gunung ini bukanlah hal baru, mengingat sejarah panjangnya yang dipenuhi dengan aktivitas vulkanik. Letusan signifikan terakhir terjadi pada akhir tahun 2021, yang menewaskan puluhan warga dan menyebabkan kerusakan luas di beberapa desa.
Namun, letusan kali ini relatif lebih kecil dibandingkan peristiwa sebelumnya. Meski demikian, para ahli tetap memperingatkan bahwa aktivitas vulkanik gunung ini bersifat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Gunung Semeru kembali mengingatkan kita akan kekuatan alam yang luar biasa. Di satu sisi, gunung ini menjadi simbol keindahan dan kehidupan, tetapi di sisi lain, ia juga dapat membawa ancaman serius bagi masyarakat di sekitarnya.
Dengan kesiapsiagaan pemerintah dan kesadaran masyarakat, diharapkan dampak letusan kali ini dapat diminimalkan. Tetap waspada, tetap aman, dan mari saling menjaga agar semua dapat melalui masa sulit ini dengan selamat.