Dirut IBC Tersangka Korupsi: Istana Tegaskan Proyek Baterai Tetap Jalan
Dunia investasi dalam negeri tengah diguncang kabar mengejutkan: Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Meski kasus ini menyita perhatian publik, pihak Istana memastikan bahwa proyek strategis nasional di bidang baterai kendaraan listrik tetap berjalan seperti biasa dan tidak terganggu oleh masalah hukum yang menjerat pucuk pimpinan IBC.
Penetapan Tersangka: Pukulan untuk Reputasi, Bukan Proyek
Kejaksaan Agung melalui tim penyidik menetapkan Dirut IBC sebagai tersangka atas dugaan penyalahgunaan kewenangan yang berpotensi merugikan keuangan negara. Meski belum dijelaskan secara rinci, kasus ini disebut berkaitan dengan proyek pengembangan ekosistem baterai nasional yang melibatkan kerja sama berbagai BUMN.
Penetapan ini sontak menimbulkan kekhawatiran bahwa proyek strategis yang digadang-gadang sebagai masa depan industri kendaraan listrik nasional akan mandek. Namun, pemerintah segera memberikan kepastian kepada publik dan investor.
“Proyek baterai nasional tetap dilanjutkan. Ini adalah program jangka panjang yang melibatkan banyak pemangku kepentingan dan tetap menjadi prioritas,” ujar Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, dalam pernyataan resminya.
Proyek Strategis: Pilar Masa Depan Industri Hijau Indonesia
Indonesia Battery Corporation dibentuk sebagai bagian dari upaya pemerintah membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi—mulai dari hulu (tambang nikel) hingga hilir (produksi baterai dan kendaraan listrik). Proyek ini melibatkan sinergi beberapa BUMN besar seperti MIND ID, PLN, Pertamina, dan Antam.
Dengan potensi cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia menargetkan menjadi pusat produksi baterai dan EV global. Karena itu, keterlibatan IBC dalam pengembangan industri ini sangat vital, namun tidak bergantung pada satu individu.
“Kasus hukum ini tidak mengubah arah kebijakan dan komitmen pemerintah. Kita belajar dari ini untuk memperkuat tata kelola BUMN agar tidak mudah disusupi kepentingan pribadi,” tegas Ari.
Investor Diminta Tenang, Penegakan Hukum Tetap Jalan
Pemerintah juga menegaskan bahwa proses hukum terhadap Dirut IBC akan dilakukan transparan dan profesional, tanpa mengganggu jalannya proyek. BUMN yang terlibat dalam proyek baterai nasional tetap bekerja sesuai rencana, dengan pengawasan yang lebih diperketat untuk memastikan akuntabilitas di semua lini.
Para investor, baik dalam maupun luar negeri, diimbau untuk tidak terpengaruh secara emosional dan tetap melihat potensi jangka panjang dari proyek baterai nasional.
Membangun Masa Depan dengan Integritas
Penetapan tersangka terhadap pejabat tinggi di tubuh IBC menjadi pengingat bahwa proyek besar sekalipun tidak boleh lepas dari prinsip good governance. Namun yang lebih penting, pemerintah menegaskan bahwa proyek strategis tidak boleh terganggu oleh perilaku oknum.
Dengan sikap tegas pemerintah dan keberlanjutan proyek baterai nasional, harapannya adalah Indonesia tetap berada di jalur menuju masa depan energi bersih dan mandiri secara industri.